Minggu, 22 Desember 2013

detik detik kepergian suamiku

"Dek kenapa anak kucing dan anjing tiap ketemu selalu berantem?" becandaan suamiku sebelum ia pamit tidur padahal hari masih belum terlalu larut kisaran pukul 21:01.

"Yah namanya juga anak-anak Bang. Hahahahaha... Abang itu kalau tebak-tebakan sama aku pasti kalah. Week."
"Iya.. iya abang selalu kalah. Sini abang bisikin." Kudekatkan telinga kiriku pada bibir Abang. Seraya dia ucapkan "Ana uhibbuky, ya habibi*."
"Na'am*. Sebelah kanan juga Bang dibisikin biar tidak iri." Anggukan Abang mengiyakan. "Wahai bidadari surga tersenyumlah untukku malam ini saja." "Gombal,"jawabku sambil manyun. Abang hanya tersenyum menatapku.

Tahu-tahu Abang udah mencium keningku lama banget tak seperti biasanya. Dia juga peluk tubuhku, dibelainya rambut hitamku. "Abang bobok dulu yah."
"Hu'um." Kulangkahkan kakiku keluar kamar, kulanjutkan aktifitas rumah tangga.
Asyik beraktifitas tak terasa ternyata jam dinding menunjukkan pukul 23:00 saatnya kurebahkan badan untuk mengistirahatkan diri. Kupeluk badan Abang yang pulas berada disampingku.

chord gitar lagu sumbawa liez lalede



LIEZ-LALEDE


Intro: G D Em Bm C G C D
G                       Bm
o…lalede gili batu
                              C
pese  renas ku gama na
                      G
lo ke rua mu tulang
G                              Bm
bangka parada mas puti
                              C
rungan balayar ano sa’
                              G
balabu ning labu balat

Lirik dan chord gitar lagu sumbawa - no seseng by ana intan berlian

Intro : Am F G E 2 X
Am                               F
Tumung seli ramba puin
                                    G
Tendung tokal tana jaki
                                        E
Mana leng tangkas ku rela
F                                  E
Kanga menan mo bagian
Am                         F
Koasa neneq bajatu
                                 G
 Nongka tuniat mara ta
                             E
Jangi kakeal parana
F                             E               Am
Loya tu seseng no nyata no nyata
G                                C
Satetap karoa sia kaka e…
G                               Am
Samares rereng pamendi

Kamis, 19 Desember 2013

LABANGKA, DAERAH SERIBU PESONA PENUH TALENTA




Labangka merupakan kecamatan yang baru mekar pada tahun 2004 dari Kecamatan Plampang. berjarak 72 km dari kota sumbawa membuat hati penasaran dengan labangka yang disebut pusat jagung di Nusa Tenggara barat. Labangka adalah cikal bakal kota mandiri terpadu yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat yang diikonkan sebagai kota tepi pantai. Labangka pada awalnya adalah daerah transmigrasi yang didatangi oleh banyak manusia dari etnis yang berbeda, membuat suasana menjadi miniatur indonesia karena ragam bahasa, agama, dan budaya.

Peran pendidikan sangat strategis dalam menciptakan kader-kader penggerak pembangunan. Untuk itu masalah pendidikan merupakan masalah prioritas dalam pembangunan di Labangka. Sampai dengan akhir tahun 2012, terdapat 7 SD/MI, 4 SLTP Negeri dan swasta, 1 SLTA, serta pendidikan pra sekolah seperti TK 2 Unit, serta PAUD di masing-masing desa.
Di Kecamatan Labangka terdapat satu Puskesmas. Namun untuk menjangkau pelayanan kesehatan terhadap semua warga di setiap desa terdapat Pustu, Posyandu, dan Polindes.
Untuk pembangunan mental spiritual sarana peribadatan di Kecamatan Labangka terdapat 8 buah Masjid, 46 buah Musholla, dan 3 buah pura.
91,69 persen penduduk Labangka adalah muslim sedangkan 8,31 persen adalah beragama hindu.
Sekitar 94 persen dari seluruh rumah tangga di Kecamatan Labangka bermata pencaharian sebagai petani, dan semuanya adalah pertanian tanaman pangan (jagung). Meskipun banyak dari rumah tangga yang memelihara ternak akan tetapi tidak ada yang mengkhususkan diri untuk menekuni usaha peternakan.