Rabu, 24 Juli 2013

Keuntungan dan Kerugian Menikah di Usia Muda

Di Indonesia, usia pasangan menikah sangat beragam. Rata-rata pernikahan terjadi di usia 23 tahun
hingga 26 tahun. Ada juga yang menikah di atas usia tersebut, ada juga yang menikah di usia muda.
Semakin berkembang zaman, banyak pasangan yang memikirkan berbagai hal sebelum memutuskan
untuk menikah, sehingga pernikahan di usia muda tidak lagi dianggap membanggakan seperti dahulu.
Namun, ada pasangan yang tetap menikah di usia muda karena ada beberapa keuntungan yang bisa
didapatkan. Lihat saja pasangan selebritis Mona Ratuliu dan Indra Brasco, walaupun menikah di usia
muda, mereka tetap bertahan hingga sekarang dan tampak selalu mesra.
Keuntungan Menikah Muda
Di usia yang lebih muda, wanita sedang dalam masa bersemangat. Sehingga saat menikah dan
memulai rumah yang tangga, ada energi besar untuk mengurus suami dan anak.
Pemikiran wanita muda relatif masih polos dan tidak terbebani banyak hal, sehingga dia bisa lebih
fokus pada rumah tangganya tanya mengkhawatirkan banyak hal, tidak seperti wanita dewasa
yang sering takut dan mencemaskan banyak hal.
Kondisi kesehatan wanita yang lebih muda biasanya lebih baik, sehingga kesiapan untuk hamil
dan melahirkan lebih aman untuk kesehatannya dan kesehatan bayi.
Saat usia muda, wanita muda masih memiliki banyak orang yang mendampingi pernikahannya.
Teman-temannya masih banyak yang lajang dan bisa dimintai bantuan, orang tua juga relatif
masih sehat dan muda, sehingga dia tidak akan merasa kesepian.
Lebih banyak waktu untuk mengenal karakter suami. Mungkin awalnya ada sedikit konflik, tetapi
bukankah konflik merupakan bumbu rumah tangga? Jika pasangan usia muda bisa mengelola
konflik dengan baik, ikatan pernikahan justru semakin kencang.
Kelemahan Menikah Muda
Wanita muda biasanya kaget dengan rutinitas baru setelah menikah, bahkan tidak sedikit wanita
yang melihat sang suami berubah, tidak lagi sempurna dan manis seperti saat pacaran. Wanita
yang tidak bisa mengelola perubahan ini biasanya akan depresi dan tertekan, tidak bahagia
dengan pernikahannya.
Banyak wanita muda yang merasa mengorbankan masa mudanya untuk keluarga dan fokus
membesarkan anak-anak, sedangkan teman sebaya mereka masih bisa bersenang-senang,
Memasuki awal usia 20 tahun atau di awal usia 20 tahun, pemikiran wanita biasanya masih
belum matang. Dia belum mengenal dirinya sendiri dan cenderung masih ikut arus. Belum
memahami sebenarnya apa keinginan terbesar dalam hidupnya. Sering juga wanita jatuh cinta
dan menikah dengan pria yang salah karena pemikirannya masih belum stabil.
Merawat dan mengasuh anak bukan pekerjaan mudah, wanita yang menikah di usia muda
seringkali mengorbankan karir untuk mengurus anaknya. Beberapa wanita merasa menyesal
karena pengorbanan ini tidak menghasilkan materi.
Seiring berjalannya waktu, wanita akan merasa telah mengorbankan banyak hal untuk suami dan
anak-anaknya, dan itu terus terjadi hingga usia menua. Cinta yang awalnya menggebu jadi datar
dan hanya sekedar formalitas saja. Tidak jarang pasangan yang menikah muda rentan
perselingkuhan dan perceraian.
Apapun pilihan Anda, pernikahan adalah soal pilihan. Di usia berapapun Anda menikah, selama
bisa mengatasi rintangan dengan baik, maka pernikahan akan menjadi media yang memberi
kebahagiaan dan pelajaran menyenangkan.

Tidak ada komentar: